Pages

Minggu, 09 November 2014

Purnama malam ini

Bulanku redup muram
tersekap pekat gelap awan malam
Dia sedang menunggu gerimis
Sekedar untuk menitipkan tangis
Tapi apalah kuasanya
Rintik setitikpun tak menetes juga
Lalu tinggalah meratap
Dia bersama laranya

Rabu, 05 November 2014

Udan Wanci Sore

Mendung tansah kumalungkung ing cakrawala
Nganti ora weruh angslupe srengenge, 
podo karo lungamu kang ora ono kabar pamite, 
ilang ngono wae

Sabtu, 18 Oktober 2014

Membual lagi

Ini hari tepat jam 2 pagi, setelah habis bergurau dengan 4 cangkir kopi. Kemudian sepi mulai mengendap lagi, dengan kurang ajar dia lalu bercerita, dongeng rutin tentang kenangan, tentang apa, siapa, dan bagaimana semuanya berlalu pergi.
Sialnya lagi kali ini sepi itu mencoba menggurui. dia berkata tentang pikiran-pikiran yang konon telah berperang rindu untuk menjelma jadi kata dan tulisan.
Dan ya dia berhasil menyudutkanku(lagi) untuk kembali memberi kesempatan dan sarana agar pikiran dan isi dikepalaku ber-reinkarnasi menjadi bualan-bualan minim makna .berkutat dengan 26 abjad agar bisa menjadi kata atau bahkan karya? Betapa sombongnya sudah memikirkan karya tp memang harapan kadang sepaket dengan kesombongan. Paling tidak menurutku
Jadi malam ini maafkanlah aku kalah, aku menuruti kehendak sepi agar kembali membual lagi. Entahlah mau sampai kapan begini. Yang jelas aku akan terus menyesap kopi, soal bualan biarlah urusanku dengan pikiran, semoga tidak terhasut bosan :)